Pentingnya Backhaul Bagi Operator Jaringan 3G/4G

Thursday, April 22, 2010 by Rad Kreasi Inspire Infotech
Meningkatnya penggunaan layanan data pita lebar seperti akses email, jejaring sosial, akses situs berita, akses situs olahraga dan lain-lainnya beban trafik di jaringan seluler meningkat pesat.

Di sisi jaringan akses sudah banyak diketahui sekarang ini telah berkembang teknologi seperti HSPA, EV DO, WiMAX, dan LTE yang mampu menyalurkan akses data dalam orde Megabit per sektornya. Namun teknologi ini tidak berarti apa-apa bila operator jaringan seluler tidak mampu menyediakan jaringan transport yang sesuai guna mendukung kebutuhan kapasitas jaringan akses tersebut.

Secara konvensional perangkat BSC dan RNC merupakan batas jaringan akses dengan jaringan core. Tetapi batas ini menjadi tidak jelas dengan berkembangnya teknologi seperti I-HSPA, LTE dan WiMAX yang mengenal arsitektur flat, dimana titik sel terhubung langsung dengan jaringan core. Elemen-elemen yang menangani user plane dilakukan di titik sel, namun jaringan akses tetap saja tersebar luas mengikuti lokasi pelanggan berada.

Menggunakan backhaul seluler 3G/4G dengan E1/T1 adalah sesuatu yang amat mahal. Karena setiap kali kelipatan E1/T1 berarti biaya sewa leased line meningkat dua kali. Bayangkan bila suatu operator mempunyai BTS 3G sebanyak 10.000 titik lokasi, dengan sewa E1 per bulan sampai 15.000.000, sedangkan tiap titik lokasi membutuhkan 3 hingga 5 x E1.


Biasanya kalau untuk jaringan 2G per satu BTS hanya memerlukan 1xE1, yang dalam memenuhinya cukup menggunakan jaringan transport TDM seperti E1 atau T1. Pada saat berkembang jaringan 3G penyediaan backhaul yang menghubungkan antara BTS dengan RNC dipenuhi dengan TDM yang lebih besar seperti 2xE1 atau lebih atau kadang menggunakan transport ATM atau IP karena biayanya lebih murah dibanding dengan TDM. Maka di era 4G sudah tidak mungkin lagi jaringan backhaul menggunakan transport konvensional tetapi memerlukan transport IP atau Ethernet.

Pertimbangan biaya adalah masalah besar yang dihadapi para operator seluler saat ini. Bisa anda bayangkan bahwa biaya transport backhaul ini bisa mencapai 70% dari total cost pengelolaan jaringan baik dari opex. Sekarang ini harga perangkat baik di core maupun di sisi akses turun karena masuknya vendor-vendor China ke pasaran sehingga bukan lagi biaya yang dominan lagi. Pada biaya Opex core network paling menggunakan sekitar 10% dari todal cost.

Banyaknya operator yang bersaing berebut kue di pasar data mengakibatkan harga per Mb layanan data menjadi turun. Tidak seperti layanan voice yang hanya memerlukan bandwidth kecil, di layanan akses data bandwidth yang dikonsumsi per pelanggan berlipat kali. Padahal biaya per Mb nya jauh lebih kecil, akibatnya yang terjadi adalah trafik meningkat tajam sedangkan revenue mengalami slop turun. Sehingga terjadilah apa yang disebut dengan decoupling traffic load terhadap revenue.

Desain dan balance terhadap jaringan yang baik akan dapat mengurangi pengeluaran biaya opex yang tidak perlu agar didapatkan pengelolaan jaringan backhaul yang efisien. Mungkin menggunakan jaringan backhaul hybrid adalah salah satu solusi terbaik, yaitu mengkombinasikan penggunaan backhaul berbasis TDM dan IP/Ethernet secara bersamaan. TDM disediakan untuk melewatkan jaringan 2G sedangkan IP/Ethernet disediakan untuk melewatkan jaringan 3G/4G.

0 Response to "Pentingnya Backhaul Bagi Operator Jaringan 3G/4G"